Nih penampakannya. Kayak ikan asin ya ngegambar sambil tengkurap plus selonjoran gitu. |
Emang sih, semua pesertanya cowok, mas-mas dan om-om; kalo gue datang ke sana, gue bakal jadi makhluk paling cantik yang terselip di antara mereka... Tapi tetap aja gue mau ikut! Sialnya, banyak banget kendala yang sepertinya harus gue hadapi ketika berjuang untuk bertemu para penggores itu. Yang pertama dan yang selalu menjadi alasan untuk diam di rumah adalah... Gue buta jalan! Heran, udah mau punya KTP masih aja nggak bisa pergi sendirian. Apalagi kalau naik kereta, demi Tuhan gue masih bingung harus naik jalur yang mana... Dengerin pemberitahuan dari speaker juga masih keliru.
Kedua, izin dan restu dari emak. Oke, gue memang terlalu disayang sama bokap-nyokap, sehingga kalau mau pergi kudu nunggu surat izinnya terbit dulu. Lebih sering nggak dikasih pergi, soalnya mereka tau sejuta kebodohan gue yang nggak tau nama jalan, nomor angkot, dan lain-lain.
And the last, keragu-raguan dalam hati (cie elah, bahasanya kan!). Gue mau banget ikut, tapi hati gue seakan memberi peringatan tentang hal buruk yang bisa saja terjadi dalam perjalanan. Hiyaa, gue tuh jadi orang bener-bener paranoid. Mungkin seumur hidup gue nggak bakal bisa keluar kota sendirian.
Kakak-kakak, tunggu daku... Gue mau nelen Google Maps dulu, setidaknya peta kota Jakarta. |
Sekarang gue lagi pingin hunting anggota grup penggambar (lebih diutamakan cewek) yang berasal dari kota Depok juga, biar bisa berangkat bareng gitu. Ibarat tunanetra, gue butuh banget "tongkat" yang bisa membantu gue melangkah, walau mata tertutup. Yang bisa menolong dalam memberi arah, walau masih dalam gelap...
0 komentar:
Posting Komentar