Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Rabu, 02 April 2014

Nostalgia Masa Depan


                Yang namanya hari sekolah nggak melulu harus diisi dengan mempelajari setumpuk teori. Foto-foto di bawah ini adalah saksi bisunya, di saat kita mulai jenuh sama yang namanya pelajaran. Deretan gambar inilah yang akan kita rindukan setelah melepas seragam putih abu-abu. Kenangan dan momentum yang terlihat sepele, tapi seusai lulus nanti semuanya akan terasa manis… Sebuah nostalgia masa depan.
  •          Uang Kas


Ini dia wajah-wajah cerah sebelum Manda mengobrak-abrik isi dompet.


Menurut survey yang sejauh ini dilakukan, konon saat-saat paling menyebalkan di kelas adalah ketika Manda mulai melancarkan aksinya; membuka buku catatan kas dan bersiap melakukan palak-memalak. Dan sialnya bagi Nango, Diski, Sella dan Yulfi, mereka belum sempat melarikan diri saat sang debt collector menghampiri. Untung aja gue udah lebih dulu kabur ke kantin…
"Pilih bayar atau di-smack down?"

  •             Berlagak Ngartis


Leeteuk: Handsome, Bayu: Handwash

Inilah penampakan Bayu saat menata rambutnya mirip Leeteuk Super Junior dalam MV Spy. Duh… Bikin mual ya ngeliat fotonya?


Lain lagi dengan Edi yang terobsesi jadi Charly Setia Band, tapi hasilnya lebih mirip Udin Nganga.

  •          Tragedi UNO



Foto ini wujud tampang-tampang bahagia gerombolan terdakwa, yang sebelumnya udah dua kali tertangkap basah sama Pak Cepi dan Bu Rosma. Dua kali pula kartu UNO yang menjadi barang buktinya disita, tapi yang namanya kecanduan, uang sepuluh ribu nggak ada artinya untuk memuaskan sensasi serunya bermain di bawah pengawasan.
Sekadar informasi; taruhan bagi yang kalah, mukanya harus dicoreng sama bedak bayi hasil rampasan dari anak-anak cewek.



  •          Buku Tahunan

               
   Ini pas nunggu antrian buat di-make over sama kakaknya Candy. Good job banget deh, Kak. Thanks ya udah mau direpotin…


Kumpulan cabe dan terong yang "go green".
Setelah hampir tiga kali ganti konsep, akhirnya terpilihlah tema “Urban” yang dicetuskan Candy. Sempat menuai pro dan kontra karena tagihan limabelas ribu per orang, juga karena pakaian minim yang banyak dikenakan hingga mendapat protes serta ceramah gratis dari Pak Bunyamin.




Jika dilihat sekilas, pasti banyak orang awam yang menyangka kalau tema kelas kita adalah “cabe-cabean”. Untungnya, walaupun gondok karena dapat giliran foto paling akhir disertai gerimis, acara ini berlangsung lancar.


  •          Hujan

Rintik air hujan selalu menebar virus malas saat akan berangkat ke sekolah, tapi hal ini nggak berlaku buat Siti. Doi tetap berjuang menerpa basahnya comberan sampai sepatu putihnya berubah wujud seperti ini.
Nggak kebayang sedahsyat apa baunya…


  •          Drama Seni Budaya

Waktu itu kelompok gue mementaskan kisah Snow White, dan apesnya gue kebagian jadi pangeran. Kalo dipikir-pikir, mana ada pangeran berponi badai kayak gue?
Romantis, kayak kurcaci sama pohon apel.


Sebelum pentas, seperti biasa ada ajang narsis dulu, sama mahkota bikinan gue yang akhirnya dipinjem anak kelas sebelah dan belum dikembalikan sampai sekarang.
·         Tugas Kewirausahaan
Tumpukan makaroni Manda yang sekarang tinggal kenangan.

Pas hari H baru ketahuan kalau cuma kelompok gue yang bikin produk non food, yang saat itu gue beri nama recycle bag. Kabar baiknya, kelompok gue dapet nilai lumayan dan kabar buruknya, satu tas bungkus kopi warna cokelat yang paling bagus diambil Pak Ali buat dipajang di laboratoriumnya.

  •          Uji Kompetensi Proposal



Berikut ini wajah senang sebelum presentasi. Duh, dalam hati sih deg-degan banget….
Ini nih, tugas paling rumit sepanjang kelas duabelas. Bikin produk sama proposalnya sih nggak begitu sulit, cupa pas persiapan mau presentasinya itu lho, memuakkan banget! Kita harus bagi-bagi tugas; ada yang bawa piring, gelas, sendok sayur, sedotan, es batu, sendok-garpu, centong nasi, baskom dan masih banyak lagi. Yang paling sibuk sih pastinya si Cumi dan Manda, karena mereka berdua kebagian tugas ngurusin bahan-bahan makanan dan minuman
Es Kuwut (rasa kobokan).
Rolade Saus Teriyaki versi diet.

Gambar di atas merupakan penampakan produk kelompok gue (numpang iklan coy!). Waktu sesi pemotretan, ada sejuta masalah yang didapat. Diantaranya ketiadaan melon, ketidakhadiran sang penyedia gelas (April), perbedaan pendapat soal garnish dan angle, terus yang terakhir… Roladenya dimakan kucing!

  •          Menari daerah



Tarian “Kicir-kicir” yang dikarang mendadak oleh Siti ini membuahkan hasil baik. Padahal latihannya cuma dua kali lho! Tapi kalo masalah foto-fotonya sih, pasti lebih dari sepuluh kali…
  •          Ulangtahun Bu Siti, Sang Wali Kelas

Kesannya kayak habis nonton World Cup, "Yeah!"


Emang dasar bocah umur belasan, kalo bikin rencana surprise pasti idenya pasaran. Ceritanya sih mau bikin Bu Siti panik gara-gara muridnya pada berantem di kelas, tapi karena beliau udah terlalu sering digituin… Akhirnya ketahuan deh. Awkward moment banget pokoknya.

Segitu dulu ya, sampai bertemu di postingan selanjutnya~
      

0 komentar:

Posting Komentar

Nostalgia Masa Depan

| |


                Yang namanya hari sekolah nggak melulu harus diisi dengan mempelajari setumpuk teori. Foto-foto di bawah ini adalah saksi bisunya, di saat kita mulai jenuh sama yang namanya pelajaran. Deretan gambar inilah yang akan kita rindukan setelah melepas seragam putih abu-abu. Kenangan dan momentum yang terlihat sepele, tapi seusai lulus nanti semuanya akan terasa manis… Sebuah nostalgia masa depan.

  •          Uang Kas


Ini dia wajah-wajah cerah sebelum Manda mengobrak-abrik isi dompet.


Menurut survey yang sejauh ini dilakukan, konon saat-saat paling menyebalkan di kelas adalah ketika Manda mulai melancarkan aksinya; membuka buku catatan kas dan bersiap melakukan palak-memalak. Dan sialnya bagi Nango, Diski, Sella dan Yulfi, mereka belum sempat melarikan diri saat sang debt collector menghampiri. Untung aja gue udah lebih dulu kabur ke kantin…
"Pilih bayar atau di-smack down?"

  •             Berlagak Ngartis


Leeteuk: Handsome, Bayu: Handwash

Inilah penampakan Bayu saat menata rambutnya mirip Leeteuk Super Junior dalam MV Spy. Duh… Bikin mual ya ngeliat fotonya?


Lain lagi dengan Edi yang terobsesi jadi Charly Setia Band, tapi hasilnya lebih mirip Udin Nganga.

  •          Tragedi UNO



Foto ini wujud tampang-tampang bahagia gerombolan terdakwa, yang sebelumnya udah dua kali tertangkap basah sama Pak Cepi dan Bu Rosma. Dua kali pula kartu UNO yang menjadi barang buktinya disita, tapi yang namanya kecanduan, uang sepuluh ribu nggak ada artinya untuk memuaskan sensasi serunya bermain di bawah pengawasan.
Sekadar informasi; taruhan bagi yang kalah, mukanya harus dicoreng sama bedak bayi hasil rampasan dari anak-anak cewek.



  •          Buku Tahunan

               
   Ini pas nunggu antrian buat di-make over sama kakaknya Candy. Good job banget deh, Kak. Thanks ya udah mau direpotin…


Kumpulan cabe dan terong yang "go green".
Setelah hampir tiga kali ganti konsep, akhirnya terpilihlah tema “Urban” yang dicetuskan Candy. Sempat menuai pro dan kontra karena tagihan limabelas ribu per orang, juga karena pakaian minim yang banyak dikenakan hingga mendapat protes serta ceramah gratis dari Pak Bunyamin.




Jika dilihat sekilas, pasti banyak orang awam yang menyangka kalau tema kelas kita adalah “cabe-cabean”. Untungnya, walaupun gondok karena dapat giliran foto paling akhir disertai gerimis, acara ini berlangsung lancar.


  •          Hujan

Rintik air hujan selalu menebar virus malas saat akan berangkat ke sekolah, tapi hal ini nggak berlaku buat Siti. Doi tetap berjuang menerpa basahnya comberan sampai sepatu putihnya berubah wujud seperti ini.
Nggak kebayang sedahsyat apa baunya…


  •          Drama Seni Budaya

Waktu itu kelompok gue mementaskan kisah Snow White, dan apesnya gue kebagian jadi pangeran. Kalo dipikir-pikir, mana ada pangeran berponi badai kayak gue?
Romantis, kayak kurcaci sama pohon apel.


Sebelum pentas, seperti biasa ada ajang narsis dulu, sama mahkota bikinan gue yang akhirnya dipinjem anak kelas sebelah dan belum dikembalikan sampai sekarang.
·         Tugas Kewirausahaan
Tumpukan makaroni Manda yang sekarang tinggal kenangan.

Pas hari H baru ketahuan kalau cuma kelompok gue yang bikin produk non food, yang saat itu gue beri nama recycle bag. Kabar baiknya, kelompok gue dapet nilai lumayan dan kabar buruknya, satu tas bungkus kopi warna cokelat yang paling bagus diambil Pak Ali buat dipajang di laboratoriumnya.

  •          Uji Kompetensi Proposal



Berikut ini wajah senang sebelum presentasi. Duh, dalam hati sih deg-degan banget….
Ini nih, tugas paling rumit sepanjang kelas duabelas. Bikin produk sama proposalnya sih nggak begitu sulit, cupa pas persiapan mau presentasinya itu lho, memuakkan banget! Kita harus bagi-bagi tugas; ada yang bawa piring, gelas, sendok sayur, sedotan, es batu, sendok-garpu, centong nasi, baskom dan masih banyak lagi. Yang paling sibuk sih pastinya si Cumi dan Manda, karena mereka berdua kebagian tugas ngurusin bahan-bahan makanan dan minuman
Es Kuwut (rasa kobokan).
Rolade Saus Teriyaki versi diet.

Gambar di atas merupakan penampakan produk kelompok gue (numpang iklan coy!). Waktu sesi pemotretan, ada sejuta masalah yang didapat. Diantaranya ketiadaan melon, ketidakhadiran sang penyedia gelas (April), perbedaan pendapat soal garnish dan angle, terus yang terakhir… Roladenya dimakan kucing!

  •          Menari daerah



Tarian “Kicir-kicir” yang dikarang mendadak oleh Siti ini membuahkan hasil baik. Padahal latihannya cuma dua kali lho! Tapi kalo masalah foto-fotonya sih, pasti lebih dari sepuluh kali…
  •          Ulangtahun Bu Siti, Sang Wali Kelas

Kesannya kayak habis nonton World Cup, "Yeah!"


Emang dasar bocah umur belasan, kalo bikin rencana surprise pasti idenya pasaran. Ceritanya sih mau bikin Bu Siti panik gara-gara muridnya pada berantem di kelas, tapi karena beliau udah terlalu sering digituin… Akhirnya ketahuan deh. Awkward moment banget pokoknya.

Segitu dulu ya, sampai bertemu di postingan selanjutnya~
      

0 komentar:

Posting Komentar