Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Senin, 21 April 2014

I'll Show You



 Kalo yang ini masih dari Antologi Es Campur juga, temanya "Inspiration of Song" dan dengan pedenya gue pake lagu I will Show You-nya Ailee. Nilainya 83, naik 1,5 dari yang sebelumnya. Waktu itu gue ngirim dua naskah, yang satunya lolos dengan nilai 86,7 dan yang ini cuma terdampar di wall grup.
 
Kugoreskan pena pada kolom nama dan alamat lengkapku dalam buku daftar tamu. Reuni kali ini pasti akan menyenangkan, terlebih dengan rencana balas dendamku pada pria bermata elang yang tengah memadu kasih di sudut ruangan itu.
"Kau sudah siap untuk menunjukkan padanya?" bisik Dimas memastikan.
Aku mengangguk cepat. Dengan gaya rambut modern, high heels dan polesan make up yang menawan, aku yakin dirinya pasti tak menyadari kehadiran sosok gadis jelek yang dulu dicampakkannya ini.
Kutatap lelaki itu nanar. Kemeja birunya, sepatu pantofel dan harum parfumnya, semua itu adalah hadiah dariku di masa lalu. Dan kini, hadiah itu digunakannya untuk memikat wanita lain tanpa sepengetahuanku. Membuatku merasa menjadi orang paling bodoh sedunia.
Semakin ku tahan air mataku, semakin deras tetesan itu membasahi pipiku. Benar yang dikatakan teman-temanku, pria itu memang bermuka dua. Bisa-bisanya aku tertipu rayuan manisnya yang ternyata hanya bualan semata. Dasar bajingan!
Wanita cantik berbusana minim di sebelahnya kini tengah mengambil minuman, meninggalkannya seorang diri. Segera kuhampiri pemilik wajah rupawan berhati setan itu. Aku sudah tak sabar ingin melewatkan pesta pembalasan dendam ini.
"Rafa? Kamu Rafa ‘kan?" seruku sembari mendekat padanya.
Lelaki bejat itu mengangguk, memamerkan senyum nakalnya, “That’s right, babe.”
Lihat saja, belum apa-apa bajingan ini sudah melancarkan aksinya. Seolah tak ingin kalah darinya, dengan liciknya aku berpura-pura tersandung. Minuman yang sedari tadi hanya kupegang ini membasahi tubuh tegapnya. Ia terlihat gusar, namun aku tak menyia-nyiakan kesempatan, "Maaf, aku tak sengaja…"
"Oh, tidak apa-apa. Mungkin siraman dari bidadari cantik sepertimu akan memberikanku keberuntungan," ujarnya seraya kembali tersenyum licik. "Kau alumni sekolah ini juga ‘kan? Siapa namamu?"
Kuberikan senyum penuh kemenangan padanya, " Vinna, gadis kutu buku jelek yang dulu berhasil kau khianati setelah menguras hartanya."
Rafa terperangah, dan tanpa kusadari “gadisnya” tiba-tiba sudah berada di belakangku. Dengan nada membentak ia bertanya, "Siapa gadis ini, Raf?"
"Aku?” Lagi-lagi senyum yang sama menghiasi wajahku. “Aku hanyalah salah satu dari sekian banyaknya korban si bajingan ini, Nona. Berhati-hatilah padanya." lanjutku sembari menepuk bahu wanita itu.
Mata Rafa pun sontak membelalak, dan sebelum ia sempat berucap, kuhampiri Dimas yang sudah menungguku penuh harap. Melenggang, melewati wajah kaget itu dan segera pergi berlalu.

 Catatan: ini udah melewati revisi habis-habisan.

0 komentar:

Posting Komentar

I'll Show You

| |



 Kalo yang ini masih dari Antologi Es Campur juga, temanya "Inspiration of Song" dan dengan pedenya gue pake lagu I will Show You-nya Ailee. Nilainya 83, naik 1,5 dari yang sebelumnya. Waktu itu gue ngirim dua naskah, yang satunya lolos dengan nilai 86,7 dan yang ini cuma terdampar di wall grup.
 
Kugoreskan pena pada kolom nama dan alamat lengkapku dalam buku daftar tamu. Reuni kali ini pasti akan menyenangkan, terlebih dengan rencana balas dendamku pada pria bermata elang yang tengah memadu kasih di sudut ruangan itu.
"Kau sudah siap untuk menunjukkan padanya?" bisik Dimas memastikan.
Aku mengangguk cepat. Dengan gaya rambut modern, high heels dan polesan make up yang menawan, aku yakin dirinya pasti tak menyadari kehadiran sosok gadis jelek yang dulu dicampakkannya ini.
Kutatap lelaki itu nanar. Kemeja birunya, sepatu pantofel dan harum parfumnya, semua itu adalah hadiah dariku di masa lalu. Dan kini, hadiah itu digunakannya untuk memikat wanita lain tanpa sepengetahuanku. Membuatku merasa menjadi orang paling bodoh sedunia.
Semakin ku tahan air mataku, semakin deras tetesan itu membasahi pipiku. Benar yang dikatakan teman-temanku, pria itu memang bermuka dua. Bisa-bisanya aku tertipu rayuan manisnya yang ternyata hanya bualan semata. Dasar bajingan!
Wanita cantik berbusana minim di sebelahnya kini tengah mengambil minuman, meninggalkannya seorang diri. Segera kuhampiri pemilik wajah rupawan berhati setan itu. Aku sudah tak sabar ingin melewatkan pesta pembalasan dendam ini.
"Rafa? Kamu Rafa ‘kan?" seruku sembari mendekat padanya.
Lelaki bejat itu mengangguk, memamerkan senyum nakalnya, “That’s right, babe.”
Lihat saja, belum apa-apa bajingan ini sudah melancarkan aksinya. Seolah tak ingin kalah darinya, dengan liciknya aku berpura-pura tersandung. Minuman yang sedari tadi hanya kupegang ini membasahi tubuh tegapnya. Ia terlihat gusar, namun aku tak menyia-nyiakan kesempatan, "Maaf, aku tak sengaja…"
"Oh, tidak apa-apa. Mungkin siraman dari bidadari cantik sepertimu akan memberikanku keberuntungan," ujarnya seraya kembali tersenyum licik. "Kau alumni sekolah ini juga ‘kan? Siapa namamu?"
Kuberikan senyum penuh kemenangan padanya, " Vinna, gadis kutu buku jelek yang dulu berhasil kau khianati setelah menguras hartanya."
Rafa terperangah, dan tanpa kusadari “gadisnya” tiba-tiba sudah berada di belakangku. Dengan nada membentak ia bertanya, "Siapa gadis ini, Raf?"
"Aku?” Lagi-lagi senyum yang sama menghiasi wajahku. “Aku hanyalah salah satu dari sekian banyaknya korban si bajingan ini, Nona. Berhati-hatilah padanya." lanjutku sembari menepuk bahu wanita itu.
Mata Rafa pun sontak membelalak, dan sebelum ia sempat berucap, kuhampiri Dimas yang sudah menungguku penuh harap. Melenggang, melewati wajah kaget itu dan segera pergi berlalu.

 Catatan: ini udah melewati revisi habis-habisan.

0 komentar:

Posting Komentar