Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Kamis, 10 April 2014

[BOOK REVIEW] Dia, Tanpa Aku by Esti Kinasih




Ini novel favorit gue... Banget!

            Bab-bab awal, kita disuguhkan dengan perjuangan kocak Ronald yang ngirit uang jajan mati-matian, bikin senyam-senyum sendiri deh! Di pertengahan cerita, kita bakal dibuat galau, nyesek, pokoknya melankolis abis ngeliat perjuangan Ronald harus terhenti. Gue aja sempat menitikkan air mata, saking nggak kuatnya nahan emosi. Dan, beberapa bab terakhir... Gue merinding disko!

            Yap, novel karangan mbak Esti Kinasih ini emang recommended banget buat kalian para pecinta teenlit. Gaya bahasa yang agak santai, jalan cerita yang mengalir kayak tumpahan susu, para tokoh yang serasa hidup dalam hati para pembaca... Aih, jadi pingin baca lagi!
 

Buat kalian yang penasaran, ini nih sinopsisnya:

Ronald, cowok kelas 2 SMA, sudah lama naksir Citra yang masih kelas 3 SMP. Tapi Ronald belum mau PDKT. Ia menunggu sampai Citra masuk SMA, karena itu ia hanya bisa mengamati Citra dari jauh.

Saat yang ditunggu Ronald selama berbulan-bulan akhirnya tiba. Citra masuk SMA! Namun Ronald kecewa karena ternyata Citra masuk SMA yang sama dengan adiknya, Reinald, dan sekelas pula. Namun, keinginan dan harapan terbesar Ronald untuk mendekati Citra tak pernah terwujud. Cowok itu kecelakaan dan tewas di tempat, tidak jauh dari rumah Citra.

Reinald menganggap Citra-lah penyebab kematian kakaknya. Rasa marah dan keinginannya untuk menyalahkan Citra membuat sikapnya terhadap cewek itu menjadi penuh permusuhan. Keduanya kemudian kerap bertengkar tanpa Citra tahu pasti alasan sebenarnya.

Sikap Reinald berubah drastis ketika Citra memutuskan untuk tidak lagi mengacuhkannya. Kini Reinald berada di posisi yang sama seperti Ronald dulu. Perubahan sikap Reinald itu tanpa sadar mendekatkan keduanya. Dan akhirnya Reinald tak lagi ingin menjaga Citra demi almarhum kakaknya.

"Gue suka cewek lo," ucap Reinald suatu hari di depan foto Ronald. Dan itu membuat sang kakak kemudian "kembali"!

0 komentar:

Posting Komentar

[BOOK REVIEW] Dia, Tanpa Aku by Esti Kinasih

| |




Ini novel favorit gue... Banget!

            Bab-bab awal, kita disuguhkan dengan perjuangan kocak Ronald yang ngirit uang jajan mati-matian, bikin senyam-senyum sendiri deh! Di pertengahan cerita, kita bakal dibuat galau, nyesek, pokoknya melankolis abis ngeliat perjuangan Ronald harus terhenti. Gue aja sempat menitikkan air mata, saking nggak kuatnya nahan emosi. Dan, beberapa bab terakhir... Gue merinding disko!

            Yap, novel karangan mbak Esti Kinasih ini emang recommended banget buat kalian para pecinta teenlit. Gaya bahasa yang agak santai, jalan cerita yang mengalir kayak tumpahan susu, para tokoh yang serasa hidup dalam hati para pembaca... Aih, jadi pingin baca lagi!
 

Buat kalian yang penasaran, ini nih sinopsisnya:

Ronald, cowok kelas 2 SMA, sudah lama naksir Citra yang masih kelas 3 SMP. Tapi Ronald belum mau PDKT. Ia menunggu sampai Citra masuk SMA, karena itu ia hanya bisa mengamati Citra dari jauh.

Saat yang ditunggu Ronald selama berbulan-bulan akhirnya tiba. Citra masuk SMA! Namun Ronald kecewa karena ternyata Citra masuk SMA yang sama dengan adiknya, Reinald, dan sekelas pula. Namun, keinginan dan harapan terbesar Ronald untuk mendekati Citra tak pernah terwujud. Cowok itu kecelakaan dan tewas di tempat, tidak jauh dari rumah Citra.

Reinald menganggap Citra-lah penyebab kematian kakaknya. Rasa marah dan keinginannya untuk menyalahkan Citra membuat sikapnya terhadap cewek itu menjadi penuh permusuhan. Keduanya kemudian kerap bertengkar tanpa Citra tahu pasti alasan sebenarnya.

Sikap Reinald berubah drastis ketika Citra memutuskan untuk tidak lagi mengacuhkannya. Kini Reinald berada di posisi yang sama seperti Ronald dulu. Perubahan sikap Reinald itu tanpa sadar mendekatkan keduanya. Dan akhirnya Reinald tak lagi ingin menjaga Citra demi almarhum kakaknya.

"Gue suka cewek lo," ucap Reinald suatu hari di depan foto Ronald. Dan itu membuat sang kakak kemudian "kembali"!

0 komentar:

Posting Komentar